Sun, May 22nd 2011, 08:13
Kau Bukan Apa-apa
- Waktu menegaskan suatu kepastian
menoreh ritme puisi
tanpa rakyat takkan ada kekuasaan.
namun semua seolah buta
Di lingkar kehidupan
ombak kesusahan rakyat membadai tanpa arah
lalu semua diam menghanyutkan sebuah rahasia.
Gemirisik dedaunan menyaksikan suatu kepastian
bahwa kekuasaan tak ada tanpa rakyat
Namun di altar kekuasaan semua diam
bersama gelombang harta rakyat
layar-layar sobek
masih saja menutup diri
padahal nasibnya akan karam digerus musim
Amarah yang terucap ketika para petinggi merebut kursi panas
jangan bikin janji palsu
jangan bikin rindu hitam
lalu setelah jadi menarik upeti dalam diamnya diri
meski berbisik dalam telinga sang malam
“jangan rampas hak kami”
semua tetap diam bersembunyi di ketiak sang malam
* Nita Juniarti adalah siswa SMA Harapan Persada, Aceh Barat Daya
menoreh ritme puisi
tanpa rakyat takkan ada kekuasaan.
namun semua seolah buta
Di lingkar kehidupan
ombak kesusahan rakyat membadai tanpa arah
lalu semua diam menghanyutkan sebuah rahasia.
Gemirisik dedaunan menyaksikan suatu kepastian
bahwa kekuasaan tak ada tanpa rakyat
Namun di altar kekuasaan semua diam
bersama gelombang harta rakyat
layar-layar sobek
masih saja menutup diri
padahal nasibnya akan karam digerus musim
Amarah yang terucap ketika para petinggi merebut kursi panas
jangan bikin janji palsu
jangan bikin rindu hitam
lalu setelah jadi menarik upeti dalam diamnya diri
meski berbisik dalam telinga sang malam
“jangan rampas hak kami”
semua tetap diam bersembunyi di ketiak sang malam
* Nita Juniarti adalah siswa SMA Harapan Persada, Aceh Barat Daya
0 komentar:
Posting Komentar