bintang

Minggu, 26 Juni 2011

Go to aceh jaya, why not ?

Aceh Jaya memiliki beberapa daerah objek wisata yang kaya dengan nilai sejarah dan budaya, seperti:
*Pulau Raya 
Pulau ini dulunya adalah sebuah pulau tempat benteng pertahanan pada masa penjajahan Belanda dan kini menjadi objek wisata sejarah karena ada peninggalan kuburan tentara yang gugur di sini.
Selain itu, Pulau Raya juga menjadi objek wisata mancing. Di sebelah utaranya terdapat terumbu karang yang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang gemar snorkeling dan diving.

*Kuburan Po Teumeurehom Daya 
Po Teumeurehom Daya (Sultan Alaiddin Riatsyah) adalah keturunan raja-raja Aceh yang terkenal pada abad 17. Pada setiap Hari Raya Idul Adha, di makam ini diadakan upacara "Seumeuleng" yaitu suatu upacara untuk memperingati Sultan Alaiddin Riatsyah (Po Teumeurehom Daya) yang dilaksanakan oleh keturunan -keturunan beliau sampai sekarang. Seluruh masyarakat dari dalam maupun luar Kecamatan Jaya datang untuk menyaksikan upacara Seumuleueng itu, karena cukup unik dan tidak ada di daerah lain.Sajian upacara tersebut terdiri dari makanan adat seperti Bu Yapan, Kuah Rayeuk, Takeeh U, Kuah Pengat dan lauk-pauk lainnya yang dimasak di Gampong Meunasah Rayeuk. Ada mitos kalau Kuah Rayeuk itu dimasak di gampong lain maka kemungkinan akan mendatangkan musibah. Maka ditetapkanlah masakan kuah rayeuk itu di Gampong Meunasah Rayeuk. Kuah itu untuk dimakan bersama di Balairung atau Askara. Balai itu dibangun di kaki gunung yang tidak begitu jauh dengan kompleks makam Po Termeureuhom.Hari itu, keturunan Po Teumeureuhom berkumpul di Balairung dengan memakai pakaian kebesaran dengan dominasi hitam, pakai tengkuluk, kain selempang yang panjangnya mencapai tiga meter lebih dan menggunakan sebilah pedang tanda kebesaran, masyarakat sangat beruntung bila Nasi Yapan dapat diperoleh dan merasa bersedih apabila nasi tidak didapatnya. Nasi Yapan adalah nasi yang dimakan keluarga Po Teumeureuhom masa dulu, yang diyakini masyarakat setempat kalau memakan nasi tersebut akan mendapat barakah dan bagi anak-anak dengan memakan nasi tersebut dapat terjaga dari bermacam-macam gangguan makhluk halus dan terhindar dari penyakit.

*Monumen Tsunami 2004.
Merupakan sebuah puing bangunan bekas Kantor Bupati Aceh Jaya yang tidak roboh pada saat gempa bumi dan gelombang tsunami 2004. Menjadi bukti sejarah dahsyatnya gelombang tsunami yang banyak menelan korban. Bangunan ini sekarang dijadikan Monument Tsunami,juga objek dan daya tarik wisata bagi yang berkunjung ke Calang.

*Batu Sumpah 
Sebuah hamparan batu gunung dengan seluas lebih kurang 160 m2 mempunyai keunikan tersendiri karena batu tersebut bisa memberikan petunjuk bagi kita dan sensitivitas yang tinggi. Sampai sekarang, batu tersebut masih dipercaya oleh masyarakat Desa Seunebok Padang Kecamatan Teunom untuk memberi petunjuk apabila seseorang kehilangan harta benda.Untuk mencapai lokasi batu tersebut, kita bisa menumpang speed boat masyarakat/nelayan yang sudah tersedia di tempat penyeberangan dengan lama tempuh 10 menit dan berjarak 8 km dari ibukota kecamatan Teunom.

Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Aceh Jaya

Minggu, 19 Juni 2011

gULAI UDANG,ACEH

Ingredients:
-udang agak besar 1/2 kg, buang kepalanya
-daun jeruk 2 buah
-sere 1 buah
-santan kental 150 ml
-kentang 1 buah ukuran besar,
-cabe hijau 2 buah, iris memanjang
Bumbu:-bawang merah haluskan 1 buah, besar
-bawang putih 3 buah, haluskan
-kunyit bubuk 1/2 tsp
-ketumbar bubuk 1/2 tsp
-jintan 1/4 tsp
-garam dan gula sebagai perasa
-jahe setengah iris, rajang kasar
-cabe merah atau sambal oelek 1 tsp (boleh tambah kalo suka pedes)
Directions:
1. Cuci dan lumuri udang dengan air jeruk nipis, rendam 15 min dengan jeruk nipis biar ga amis
2. Panaskan wajan kemudian, tumis bawang halus dan masukkan daun jeruk maupun sere, biarkan sampe wangi
3.Masukkan jahe dan udang, aduk sebentar sampe udang berubah warna
4. Tambahkan semua bumbu bubuk, garam dan santan
5. Biarkan sampe matang dan aduk agar santan ga pecah
6. Ketika sudah mau matang cemplungkan irisan cabe hijau
7. Angkat dan sajikan hangat dengan nasi sebakul.

Sabtu, 18 Juni 2011

aceh barat daya,daerahku


 Aceh Barat Daya adalah sebuah kabupaten di provinsiNanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan sebagai kabupaten otonom yang terpisah dariAceh Selatan selaku kabupaten induknya, melalui UU No.4 tahun 2002. Kabupaten ini dibatasi oleh Gayo Lues di utara, Aceh Selatan dan Samudera Hindia di selatan, Nagan Rayadi barat dan Gayo Lues di timur. Wilayah ini termasuk dalam gugusan pegunungan Bukit Barisan.

Letak Geografis dan Batas Wilayah

20 – 00 15 LU -  960 – 30,48 BT
  • Sebelah Utara berbatasan dengan kabupaten Gayo Lues
  • Sebelah Timur dengan kabupaten Gayo Lues
  • Sebelah Selatan dengan kabupaten Aceh Selatan dan Samudera Indonesia
  • Sebelah Barat dengan kabupaten Nagan Raya

Pemerintahan

Nama Bupati: Akmal Ibrahim, SH
Nama Wakil Bupati: Ir. Syamsurizal, M. Si
Nama Ibukota: Blangpidie
Luas Wilayah: 2.334,01 Km2
Jumlah Penduduk: 116.713 jiwa
Jumlah Desa: 131 Desa
Jumlah Kelurahan: 1 kelurahan
Jumlah Kecamatan: 6 kecamatan

Kecamatan

Aceh Barat Daya mencakup wilayah kecamatan sebagai berikut:
1. Babah Rot
2. Blangpidie
3. Jeumpa
4. Kuala Batee
5. Lembah Sabil
6. Manggeng
7. Setia
8. Susoh
9. Tangan-Tanga

Potensi Alam

Perkebunan

Potensi wilayah 32.417 Ha, areal Taman 11.850 Ha, cadangan areal 20.567 Ha

Pertanian

Potensi wilayah 21.296 Ha, areal taman 16.450 Ha, cadangan areal 4.846 Ha

Kehutanan

Hutan lindung 31.375 Ha, Taman Nasional Gunung Leuser 62.400 Ha, Hutan Produksi Terbatas 36.165 Ha

Perikanan

  • Darat: Budi Daya Air Payau 10 Ha, Budi Daya Air Tawar 20 Ha
  • Laut/Danau/Sungai: Kerambah 5 unit (sungai)

Pariwisata

Wisata Alam Pusong Sangkalan, Taman Wisata Cemara Indah, Wisata Pantai Kuala.
Pariwisata Gunung: Bendungan irigasi Krueng Susoh Blang Pidie, Marga Satwa Leuser (Pucuk Kila)

Sumber

  • Situs Prov NAD
  • Wiki Indonesia