Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.[4]
Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha.[5]
Islam terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12 November 839 M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayanullah.
Kesultanan Islam kemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatera. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.
Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan utusan dari pemerintahan Islam yang datang dari luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para pedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting termasuk di antaranya: Kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan Mataram, Kerajaan Iha, Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku.
skip to main |
skip to sidebar
bintang
hanya hamba hina
Minggu, 07 Agustus 2011
Pages
Visit Banda Aceh 2011
Total Tayangan Halaman
salju
*
Blog Archive
-
▼
2011
(81)
-
▼
Agustus
(23)
- pusaka tuha
- RINDU BUAT IBU
- ACEH :) SANG MEMBARA
- Harus melupakan ...
- serba-serbi opini
- islam di aceh
- Kerajaan Islam
- bahasa aceh
- SEJARAH LAMNO DJAYA DAN PENDUDUK MATA BIRU
- alat muzik awak aceh
- kumpulan
- BANDENG CABUT TULANG / MULOH TEUPEH-PEH.
- acar belanak
- nanggrowe aceh darusaalam
- ini dia panton, aceh barat daaya
- pesona babah dua,banda aceh
- gunongan
- pantai lhogga
- Lonceng Cakradonya
- Seulawah Cikal Bakal Penerbangan Republik Indonesia.
- Aceh Mengapa Di Sebut Serambi Mekkah?
- Aneka Resep Masakan Khas Aceh
- Gulai udang (Aceh)
-
▼
Agustus
(23)
Labels
- aceh tourism (3)
- cerita (1)
- HURA-HURA (2)
- kkkerennn (1)
- obat-obatan (1)
- opini (1)
- puisi (8)
- Resep (8)
- SEJARAH (27)
- visit aceh (8)
- wisata (11)
bagaimana menurut anda?
Welcome to aceh
welcome to Aceh
Diberdayakan oleh Blogger.
aceh
Entri Populer
-
Suku Gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Suku Gayo mendiami tiga kabupaten yai...
-
Provinsi Aceh sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia merupakan salah daerah yang kaya akan kebudayaan. Sejarah telah membuktikan ...
-
Puisi Aceh oleh Gola Gong KOTA CAHAYA Lailahailallah… Segala tumpah di kota cahaya. Cahaya mengambang tubuh tersayang. Sayangku hilang d...
-
Pendahuluan Pelestarian pusaka (warisan budaya), baik alam maupun budaya hingga saat ini belum dianggap sebagai hal yang penting. Ha...
-
HAMPARAN pasir putih membentang luas sepanjang pantai Uj.Suedeun. Riak ombak dan hembusan angin yang mengayunkan pohon kelapa, memecahkan...
-
Kerajaan Linge terbentuk tahun 416 H/1025 M dengan raja pertamanya adalah Adi Genali. Adi Genali (Kik Betul)mempunyai empat orang anak yaitu...
-
KANJI RUMBI [Bubur Ayam a la Aceh] Bahan : - 1/4 Kg beras (cuci dan rendam), - 1/2 ekor ayam cuci bersih, - 250...
-
Sebagai mana masyarakat lainnya di Indonesia, masyarakat Gayo merefleksikan cita rasa seninya melalui berbagai bentuk. Seni suara sebagai c...
-
Entah berapa juta gulden yang dikeluarkan belanda untuk menaklukkan Aceh pada masa pemerintahan mereka.Lalu saat jepang datang mereka melaku...
-
"Pucok krung" yang terletak di kawasan alur sungai pinang kecamatan jempa kabupaten aceh barat daya merupakan sebuah tempat rek...
Pengikut
Mengenai Saya
Copyright (c) 2010 miftahul syifa. Design by VacationRealty
Themes By Buy My Themes And Viajesyrelax.
1 komentar:
sang sejarah putroeneng le hana masuk akal teuh payah kaji ulang lom nyan sejarah
Posting Komentar